Tampilkan postingan dengan label STRUKTUR BETON. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label STRUKTUR BETON. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Desember 2012

PERMASALAHAN DETAILING PADA BANGUNAN BETON BERTULANG SEDERHANA TAHAN GEMPA ( PROBLEMS REINFORCED CONCRETE DETAILING IN SIMPLE BUILDING - EARTHQUAKE RESISTANT )


Iswandi Imran dan Dradjat Hoedajanto
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Teknologi Bandung

Li Bing dan Kimreth Meas
LIEN Institute for Environment, Nanyang Technological University, Singapore



1  PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang berada di daerah pertemuan tiga pelat/lempeng tektonik bumi, yaitu lempeng Samudra Hindia (Indo Australia), Eurasia dan Pasifik. Oleh karena itu, daerah-daerah di Indonesia pada umumnya rawan terhadap gempa (BSN, 2002). Dalam beberapa kejadian gempa di Indonesia beberapa tahun belakangan ini, bangunan sederhana seperti rumah atau bangunan bertingkat rendah lainnya yang terbuat dari struktur beton bertulang, banyak yang mengalami kerusakan. Kerusakan-kerusakan tersebut pada umumnya disebabkan oleh faktor desain dan pelaksanaan yang memang kurang memadai. Berdasarkan pengamatan di lapangan, banyak dijumpai detailing penulangan yang ternyata kurang memenuhi persyaratan minimum untuk bangunan tahan gempa (Imran et al. 2005 dan 2006).

Pada bangunan rumah atau bangunan bertingkat rendah lainnya, kondisi ini dapat dilihat pada ketiga hal berikut. Pertama, ukuran kolom (atau balok) pada bangunan rendah pada umumnya kecil, sehingga tidak dapat memobilisasi secara maksimum tegangan lekatan yang memadai untuk menahan gaya tarik/tekan baja tulangan lentur elemen balok (atau kolom) yang diangkur di situ. Akibatnya, tulangan lentur balok (atau kolom) akan mengalami slip yang signifikan dan tidak akan dapat mencapai kapasitas tarik/tekan maksimumnya. Kedua, jenis baja tulangan yang digunakan pada bangunan rumah atau bangunan bertingkat rendah lainnya umumnya berupa baja tulangan polos. Ketiga,

Minggu, 30 September 2012

Asumsi Dalam Perencanan Terhadap Beban Lentur, Aksial atau Kombinasi Lentur dan Aksial


                Dalam merencanakan komponen struktur terhadap beban lentur atau aksial atau kombinasi dari beban lentur dan aksial, perhitungan kekuatan dari suatu penampang beton bertulang harus didasarkan pada beberapa asumsi berdasarkan SNI 03-2847-02 pasal 12.2 , adalah sebagai berikut:

1.   Regangan pada tulangan dan beton harus diasumsikan berbanding lurus dengan jarak dari sumbu netral.

2.   Regangan maksimum yang dapat dimanfaatkan pada serat tekan beton  terluar harus diambil sama dengan 0,003.

3.   Tegangan pada tulangan yang nilainya