Minggu, 23 September 2012

Sistem Struktur Beton Bertulang Penahan Beban Gempa (Reinforced Concrete System Retaining Earthquaqe Load )



Acuan dalam perencanaan bangunan beton bertulang tahan gempa di Indonesia adalah Standar Perencanaan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung SNI 03-1726-02 tetapi SNI gempa 2002 tersebut sudah di revisi, telah di perbarui lagi yaitu SNI 03-1726-201X seiring dengan munculnya peraturan terbaru seperti IBC dan ASCE dan Tata Cara Perhitungan Stuktur beton untuk Bangunan Gedung SNI 03-2847-02 ( SNI Beton ). Aturan detailing pada dasarnya diatur dalam SNI beton, detailing dibedakan berdasarkan tingkat kerawanan daerah terhadap gempa. Bangunan yang berada pada zona dengan resiko gempa yang tinggi harus direncanakan
dengan menggunakan sistem struktur penahan beban lateral yang memenuhi persyaratan detailing yang khusus atau memiliki tingkat daktilitas penuh.

Berdasarkan SNI beton, sistem struktur dasar penahan beban lateral secara umum dapat di bedakan menjadi :


  • Sistem rangka pemikul momen ( SRPMB, SPRMB, SPRMK )
  • Sistem dinding struktural ( SDSB dan SDSK )
Sistem rangka pemikul momen (SPRM) adalah sistem rangka dimsns komponen-komponen struktur dan join-joinnya menahan gaya-gaya yang bekerja melalui aksi lentur, geser dan aksial. SPRM dapat di kelompokan menjadi :

  1. Sistem rangka pemikul momen biasa (SRPMB), sistem ini pada dasarnya memiliki tingkat daktilitas terbatas dan hanya cocok digunakan di daerah dengan resiko gempa yang rendah.
  2. Sisrem rangka pemikul momen menengah (SRPMM), sistem ini sistem ini memiliki tingkat daktilitas sedang dan digunakan di daerah dengan resiko gempa sedang.
  3. Sistem rangka pemikul momen khusus (SRPMK), sistem ini memiliki tingkat daktilitas tinggi atau daktilitas penuh, sistem ini harus digunakan pada daerah dengan tingkat resiko gempa yang tinggi.
Sistem dinding struktural adalah dinding yang di proporsikan untuk menahan kombinasi gaya geser, momen dah gaya aksial yang ditimbulkan oleh gempa. Suatu "dinding geser" pada dasarnya merupakan didding struktural. Dinding struktural dapat dikelompokan menjadi :
  1. Dinding struktural Beton Biasa (SDSB), sistem dinding ini memiliki tingkat daktilitas terbatas dapat digunakan pada daerah resiko gempa rendah dan menengah.
  2. Dinding struktural Beton Khusus (SDSK), sistem dinding ini memilii tingkat daktilitas penuh atau tinggi, digunakan pada daerah dengan tingkat resiko tinggi.
Berikut adalah ketentuan faktor modifikasi respons spektrum berdasarkan SNI 03-1726-201x :




Sedangkan untuk perencanaan berbagai macam elemen struktur penahan beba gempa lateral diatur dalam SNI 03-2847-2002 pasal 23 tetapi pasal tersebut tidak berlaku untuk daerah dengan tingkat resiko rendah. Dalam hal ini struktur yang bersangkutan tidak perlu memenuhi ketentuan mengenai desain atau detail khusus. Ketentuan dalam pasal-pasal yang lain pada dasarnya telah cukup untuk memberikan tingkat ketahanan yang diperlukan struktur SRPMB dan SDSB pada kondisi intensitas rendah.

Perilaku SRPM dalam memikul beban lateral pada dasarnya berbeda dengan dalam perilakunya menahan beban gravitasi. akibat beban lateral pola deformasi pada balok dan kolom cenderung membentuk titik belok di daerah tengah bentang balok dan kolom.

Pada prakteknya sistem struktur penahan beban lateral dapat dibuat sebagai dapat dibuat kombinasi dari sistem rangka penahan momen dan sistem dinding struktural ( sistem ganda ) dan sistem ganda ini rangka penahan momen harus mampu menahan minimum 25 % Beban lateral yang bekerja pada struktur bangunan.

       


Tidak ada komentar:

Posting Komentar